Solo Trip ke Pulau Seribu
Kenapa Solo Trip ke Pulau Seribu Akan Menyenangkan?
Juli 23, 2021
Liburan ke Pulau Dolphin
Liburan ke Pulau Dolphin di Kepulauan Seribu, Mengesankan
Juli 24, 2021
Solo Trip ke Pulau Seribu
Kenapa Solo Trip ke Pulau Seribu Akan Menyenangkan?
Juli 23, 2021
Liburan ke Pulau Dolphin
Liburan ke Pulau Dolphin di Kepulauan Seribu, Mengesankan
Juli 24, 2021

Wisata Pulau Edam merupakan salah satu destinasi paling populer yang ada di Kepulauan Seribu jakarta. Terdapat beragam jenis wisata yang bisa Anda kunjungi ketika berada di daerah dekat Teluk Jakarta tersebut.

Ragam jenis wisata tersebut menyuguhkan bukan hanya keindahan alam milik Indonesia, melainkan juga cerita mistis yang seringkali dipercaya sebagai mitos, khususnya oleh warga Jakarta dan sekitarnya.

Cerita mistis berasal dari sejarah yang disimpan oleh tempat-tempat tersebut, khususnya Pulau Edam dan beberapa pulau lainnya. Berbagai cerita tersebut cukup membuat pengunjung penasaran, terutama yang bukan warga asli Jakarta.

Mengenal Pulau Edam sebagai Destinasi Wisata

Sama seperti Pulau Harapan, Pramuka, Bidadari, Kelapa, dan lain sebagainya, wisata Pulau Edam juga cukup menarik minat wisatawan yang berlibur bersama keluarga atau kerabat terdekat.

Keunikan dari tempat wisata ini, yaitu disebut sebagai garis depan untuk pertahanan militer pada masa penjajahan Jepang. Selain itu, Edam juga memiliki sebutan lain, yaitu Pulau Damar Besar.

Sebutan tersebut muncul karena banyaknya pohon damar yang tumbuh disekitarnya. Pulau dan pohon legendaris asli milik Indonesia tersebut kini telah dilindungi oleh Jenderal Perhubungan Laut.

Bagi Anda yang belum mengetahui apa itu pohon damar, nama tersebut cukup populer di habitat aslinya, yaitu Maluku, Sulawesi, hingga Filipina. Damar dibudidayakan untuk dimanfaatkan getahnya oleh penduduk Jawa.

Lokasi wisata Pulau Edam berada di 15 nautical mile dari Pelabuhan legendaris Jakarta, yaitu Tanjung Priok. Pulau ini memiliki luas kurang lebih 30 hektar dan tidak ada penduduk yang menghuni kawasan sekitarnya.

Wisata di Pulau Edam­­ dapat menjadi pilihan untuk mempelajari berbagai kisah sejarah dan mengenal mitos atau kisah mistis legendaris. Cerita uniknya cukup menarik perhatian pengunjung di Kepulauan Seribu.

Wisata Pulau Edam Mengandung Kisah Mistis

Memilih destinasi wisata ini membuat Anda mengenali misteri kisah mistis Indonesia, khususnya di daerah Kepulauan Seribu. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Edam adalah pusat perdagangan di masa penjajahan Belanda.

Namun, kawasan produktif tersebut kini justru malah menjadi tempat sunyi dan tidak ada satupun penduduk yang menghuninya. Predikat “pulau tidak berpenghuni” menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata mistis.

Masih belum diketahui secara pasti, mengapa pulau ini tidak dijadikan kawasan aktif penduduk. Meski dipercaya sebagai tempat mistis, keindahan alamnya cukup mempesona dan membuat pengunjung takjub.

Pengunjung dengan selera horror, tentu akan tertarik mengunjungi wisata Pulau Edam. Tempat ini memiliki beberapa gedung tua, benteng, dan tempat-tempat misterius. Terdapat berbagai cerita populer yang menyebar, salah satunya Makam Ratu Fatimah.

Cerita ini bermula dari hadirnya seorang wanita bernama Ratu Fatimah Syarifah. Ia memiliki kedudukan sebagai wali sultan. Hidupnya sungguh tragis, karena Ratu Fatimah sempat mendapatkan kebencian dari masyarakat pribumi.

Kebencian itu muncul karena pekerjaan sang Ratu sebagai bawahan dari Gubernur VOC yang memerintah pada tahun 1750-an, yaitu Baron Van Imhoff. Ketika ia wafat, muncul dua makam misteri,

Hingga saat ini masih belum diketahui, makam mana yang benar menjadi tempat peristirahatan terakhir Ratu Fatimah. Seringkali cerita mistis tersebar, adanya sosok perempuan di sekitar makam.

Sosok perempuan tersebut diduga adalah Ratu Fatimah yang kemungkinan sedang menunggu kuburannya sendiri. Cerita ini menjadi alasan pengunjung melakukan wisata di Pulau Edam untuk merasakan sensasi mistisnya.

Menyimpan Kisah Sejarah Ibukota Jakarta

Wisata Pulau Edam tidak hanya menyimpan cerita mistis, melainkan juga kisah sejarah yang melekat erat dengan Ibukota Jakarta. Disebutkan bahwa tempat ini menjadi saksi bisu ketika Jakarta masih bernama Batavia.

Sebutan Batavia artinya menggambarkan zaman penjajahan kolonial Belanda yang ketika itu masih memimpin Indonesia. Penguasaan bangsa Belanda memberikan bekas mendalam bagi negeri dengan usia kemerdekaan lebih dari 70 tahun ini.

Agar lebih mengenal dan merasakan sensasi mengunjungi pulau bersejarah di Indonesia, Anda dapat mengetahui cerita dibawah ini :

1.      Cerita tentang Istana Camphuijs

Pada abad ke-16, Gubernur yang memimpin pada masa penjajahan Belanda bernama Johanes Camphuijs memutuskan untuk membangun Istana Camphuijs. Bangunan tersebut dibuat dengan bentuk bernuansa Jepang.

Bukan hanya sekedar istana, di dalamnya dilengkapi dengan fasilitas rumah peristirahatan dua lantai, serta adanya kolam renang yang menunjukkan suasana menyenangkan. Gubernur tersebut juga bisa menikmati pemandangan laut disana.

Pada masa itu, Edam merupakan tempat tidak berpenghuni, sehingga seringkali dijadikan tempat singgah para bajak laut. Hal ini menjadikan alasan bagi Gubernur Camphujis untuk membangun istana tersebut.

Pemerintahan Belanda sangat menikmati hidup di tanah jajahan, sama halnya seperti Gubernur Camphuijs. Seperti yang Anda ketahui, Indonesia adalah tanah dengan kekayaan rempah luar biasa, menjadikan Belanda berkeinginan untuk menguasainya.

2.      Menjadi Pusat Perdagangan yang Cukup Padat

Pembangunan istana tersebut menjadikan wisata Pulau Edam sebagai kawasan yang ramai dikunjungi. Pada masa itu, para bajak laut memanfaatkan kepadatan tersebut untuk menjual hasil jarahannya kepada penduduk setempat.

Ketika pemerintahan Belanda mulai runtuh, tidak ada lagi pusat perdagangan yang sibuk. Termasuk Istana Camphuijs, tentu saja perginya bangsa Belanda menjadikan bangunan itu tidak lagi terawat.

Oleh karena itu, aktivitas di tempat tersebut kembali sepi, sunyi, misterius, sehingga sering diasumsikan sebagai tempat mistis. Tidak hanya kedua cerita tersebut, bekas benteng dan gedung tua lainnya cukup menyeramkan.

Anda dapat melakukan berwisata disini bersama teman-teman atau rombongan kampus dan kantor. Jika ingin melakukan kunjungan di tempat-tempat mistis, tidak disarankan untuk mengajak anak-anak kecil.

Melihat Mercusuar dan Benteng Edam Kepulauan Seribu

Wisata Pulau Edam pasti kurang lengkap jika tidak mengunjungi Mercusuar dan Benteng bersejarah. Dibangun tahun 1879, ikon di kawasan Edam tersebut memiliki tinggi 60 meter dan dibuat dari besi pelat.

Anda bisa menyaksikan bangunan menakjubkan tersebut dari jarak 20 mil. Awalnya, mercusuar tersebut masih berfungsi menggunakan api dari tenaga minyak tanah. Namun, perkembangan teknologi merubah segalanya.

Mercusuar tersebut tidak lagi menggunakan tenaga minyak tanah, melainkan sudah memanfaatkan listrik dengan daya sekitar 1.000 watt. Bangunan tinggi tersebut kini menjadi alat pengatur navigasi kapal.

Nama dari pengatur navigasi kapal-kapal yang hendak berlabuh ataupun meninggalkan tempat berlabuhnya diberi nama Light Vast. Anda bisa mendapatkan pemandangan laut indah jika berada di atas sana.

Dilengkapi dengan 16 lantai, pada saat itu dibuat menggunakan cor kokoh dengan 30 jendela kaca. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi bangunan menjadi rapuh dan berlubang di bagian lantainya.

Kondisi tersebut membutuhkan perawatan serius untuk mempertahankan peninggalan sejarah dari pemerintah setempat. Selain Mercusuar, ada sebuah benteng yang terletak di timur laut Edam, bentuknya kerucut terpancung.

Wisata di Pulau Edam tentu tidak menjadikan liburan Anda rugi. Jika tertarik untuk menjalani liburan bernuansa mistis, mari kunjungi situs Pulau Seribu Traveling untuk mendapatkan lebih banyak informasi seputar wisata di Kepulauan Seribu.

Liburan tidak harus menikmati keindahan pemandangan alam atau berwisata air di bawah lautan. Pengalaman berlibur mistis tentu sangat menarik dan bisa Anda dapatkan dengan memilih destinasi wisata Pulau Edam.

Comments are closed.